
Tak Ada Kata Terlambat untuk Meraih Mimpi
Berawal dari satu tekad sederhana namun penuh makna: ingin menjadi perempuan yang berpendidikan tinggi. Kami—dua ibu rumah tangga dari Masamba dan Mahalona—memutuskan keluar dari zona nyaman. Di usia yang tak lagi muda, di tengah kesibukan mengurus keluarga, kami memilih untuk kuliah. Tentu bukan perkara mudah; kami tetap memposisikan diri sebagai istri dan ibu, sembari menjadi mahasiswi yang harus belajar, menulis tugas, dan mengikuti perkuliahan.
Tantangan datang bertubi-tubi. Kadang ada rasa ingin menyerah, ketika beban terasa begitu berat. Tapi kami saling menguatkan, saling memberi support anatar satu dengan yang lain. Di saat salah seorang mulai goyah, yang lain hadir untuk mengingatkan tujuan awal. Jatuh bangun sudah menjadi bagian dari perjalanan. Dan benar, meninggalkan zona nyaman ternyata memang tidak nyaman.
Namun hari ini, setelah langkah panjang yang tertatih, setelah lelah fisik dan mental yang tak terhitung, akhirnya kami tiba pada titik ini—memakai toga, menyandang gelar sarjana. Semua air mata dan tawa, keluh dan syukur, kini berubah menjadi satu kata yang menggema dalam dada: alhamdulillah.
Kami bersyukur dipertemukan dengan teman-teman dan para dosen yang selalu menyemangati, membimbing, dan menemani proses kami dengan sabar. Melangkah ke podium, mengenakan pakaian kebesaran sarjana, mendengar nama kami dipanggil lengkap dengan gelar S.Pd—itulah momen yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Rasa haru menyelimuti, air mata tak terbendung.
Kepada Allah SWT, kami labuhkan seluruh rasa syukur. Hanya karena pertolongan-Nya semua ini bisa terwujud. Kepada pasangan hidup kami tercinta, terima kasih yang tak terhingga atas cinta, doa, pengertian, dan dukungan selama ini. Semoga Allah SWT menjaga cinta ini hingga akhir hayat.
Ini adalah sepenggal kisah kami, dua ibu rumah tangga yang kini menyandang gelar sarjana. Kami menjadi saksi bahwa STAI Al-Bayan telah menjadi jembatan bagi kami untuk mewujudkan cita-cita. Karena benar, tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar. Menuntut ilmu adalah perjalanan seumur hidup.
Terima kasih yang tulus kepada segenap dosen dan pengurus STAI Al-Bayan. Kampus ini tidak hanya mendidik kami dalam urusan dunia, tetapi juga membekali kami dengan nilai-nilai agama dan moral, mengintegrasikan ajaran Islam dengan semangat kebangsaan.
Dari cinta tumbuhlah harapan. Untuk STAI Al-Bayan, semoga terus menjadi ruang tumbuh bagi insan pencinta ilmu. Tetap berdiri kokoh sebagai garda terdepan dalam menanamkan ilmu agama dan nilai kebangsaan. Tak lapuk oleh zaman, justru semakin bersinar dari tahun ke tahun. STAI Al-Bayan, engkau adalah emas yang tak akan pudar—selalu hadir dengan inovasi dan semangat baru.
Wisudawati: Ummul Mukminin & Mutmainnah
